Cegah Perilaku Koruptif, ITPLN Bekali Mahasiswa soal Etika Bisnis untuk Indonesia Emas

Ida Farida
Jun 30, 2025

Wakil Rektor IV ITPLN Bidang Kerja Sama dan Usaha, Ahsin Sidqi. Foto: ist

KOSADATAInstitut Teknologi PLN (ITPLN) kembali menghadirkan praktisi industri energi nasional dalam agenda Kuliah Ahli untuk mahasiswa Program Studi Bisnis Energi. Kali ini, topik etika bisnis di industri energi menjadi sorotan utama dalam perkuliahan yang digelar di Kampus ITPLN, Jakarta Barat, Senin (30/6/2025).

 

Dua praktisi hadir langsung membagikan pengalaman dan pandangannya, yakni Komisaris PT Indo ACWA TS, Igan Subawa Putra serta Vice President Business Development Management PLN, Widyaningrum Soeparlan. Keduanya mengupas praktik dan tantangan menjaga integritas di sektor energi yang dikenal penuh godaan.

 

Wakil Rektor IV ITPLN Bidang Kerja Sama dan Usaha, Ahsin Sidqi, yang juga dosen pengampu mata kuliah Etika Bisnis, menyebut kegiatan ini penting untuk membangun budaya etis di lingkungan profesional mahasiswa sejak dini.

 

"Kita ingin mengenalkan lebih dalam tentang praktik bisnis yang beretika di industri energi. Karena kalau etika rendah, potensi korupsinya tinggi. Itu sudah terbukti," ujar Ahsin di kampus ITPLN, Senin, 30 Juni 2025.

 

Dalam pemaparannya, Ahsin menyinggung fenomena “Liga Korupsi Indonesia” yang kerap muncul dalam pemberitaan, dengan beberapa perusahaan BUMN energi masuk dalam daftar hitam. "Untungnya belum ada PLN di situ. Jangan sampai ada," katanya.

 

Ia menegaskan, mahasiswa perlu memiliki ketahanan moral dan sensitivitas menghadapi dilema etika di dunia kerja. Menurutnya, banyak kasus anak muda yang baru memulai karier, tapi terjerat persoalan hukum akibat minimnya pemahaman etika bisnis.

 

"Konspirasi bisa terjadi tanpa disadari. Orang yang tidak peka, bisa ikut terseret. Maka penting bagi mahasiswa memahami etika bisnis, bukan hanya teori tapi juga praktik lapangan," tambahnya.

 

Dalam hal ini, mahasiswa ITPLN dikuliahi materi buku Business Ethics: Ethical Decision Making and Cases karya Ferrell, yang dibedah menjadi 11 bab dalam perkuliahan. Selain itu, mahasiswa juga diajak membedah sejumlah studi kasus nyata di industri energi Indonesia.

 

Di lokasi yang sama, Dekan Fakultas Teknologi dan Bisnis Energi (FTBE) ITPLN, Eri Prabowo mengharapkan, kuliah ahli menjadi momen langka bagi mahasiswa untuk menambah wawasan tentang bisnis energi dan pentingnya etika dalam dunia profesional. Sebab, katanya, mahasiswa yang akan bergelut dalam bisnis energi tidak hanya cukup cerdas, namun tetap harus beretika.

 

“Kesempatan ini langka. Saya minta mahasiswa manfaatkan sebaik-baiknya, kumpulkan pertanyaan sebanyak mungkin, karena tidak setiap saat kita bisa berdialog langsung dengan praktisi yang memang hidup di lingkungan bisnis energi,” kata Eri.

 

Salah satu narasumber, Komisaris PT Indo ACWA TS, Igan Subawa Putra menekankan pentingnya etika dalam profesi dan bisnis. Menurutnya, etika bukan sekadar teori, melainkan prinsip dasar yang telah dikenal sejak peradaban manusia kuno.

 

“Aristoteles sudah membahas tentang etika ratusan tahun sebelum masehi. Dalam bisnis pun, etika menjadi pondasi di semua lini, dari produksi, SDM, hingga keuangan,” kata Subawa.

 

Ia menambahkan, perusahaan yang menjaga etika bisnis dengan baik akan lebih mudah meraih profitabilitas dan mempertahankan reputasi. Menurutnya, keruntuhan reputasi akibat pelanggaran etika bisa berakibat fatal bagi perusahaan.

 

Sementara itu, VP manajemen Bisnis Management PLN, Widyaningrum Soeparlan menyampaikan bahwa Environment social & governance/ ESG menjadi model tatakelola perusahaan yg berkelanjutan dengan mengedepankan etika bisnis dalam budaya organisasi perusahaan.

 

Peran mahasiswa Bisnis Energy ITPLN sangat diharapkan dalam mengedepankan etis saat ini dan kedepan jika sdh bekerja di perusahaan. Bidang energi kelistrikan salah satu yang terpenting dalam meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi bangsa Indonesia.***

Related Post

Post a Comment

Comments 0