Masyarakat Sipil Bongkar Skema Solusi Palsu Jepang untuk Energi Bersih di Indonesia

Ida Farida
Jun 24, 2025

Sejumlah masyarakat sipil melakukan aksi di depan Kedubes Jepang. Foto: ist

KOSADATA — Sejumlah kelompok masyarakat sipil menggelar aksi protes di depan Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia di Jakarta. Mereka menyuarakan penolakan terhadap skema Asia Zero Emission Community (AZEC) yang dipimpin Jepang dan kini tengah diimplementasikan di Indonesia.

 

Aksi ini diinisiasi oleh Solidaritas Perempuan, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), dan Aksi! for Gender, Social, and Ecological Justice. Ketiganya menilai inisiatif AZEC hanya memperpanjang ketergantungan Indonesia pada energi fosil, sekaligus mengabaikan dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan.

 

AZEC yang dijalankan di Indonesia secara terang-terangan mendukung pendekatan dan teknologi yang memperpanjang umur energi fosil. Tak ada transparansi, partisipasi bermakna masyarakat, apalagi perhatian pada kelompok rentan seperti perempuan yang selama ini dekat dengan alamnya,” ujar Ketua Badan Eksekutif Nasional Solidaritas Perempuan, Armayanti Sanusi dalam keterangannya, Selasa, 24 Juni 2025.

 

Proyek AZEC sendiri resmi diluncurkan di Indonesia pada 5 Mei 2025, setelah sebelumnya ditandatangani pada Agustus 2024. Dari total 68 nota kesepahaman (MoU) yang diteken, hanya 15 di antaranya terkait energi terbarukan. Selebihnya, 27 MoU terkait bahan bakar fosil seperti gas alam cair (LNG) dan teknologi penangkapan karbon (CCS/CCUS).

 

Kepala Departemen Kampanye WALHI, Sawung menyebut Jepang masih aktif mendanai proyek energi fosil di Indonesia. “Dulu Jepang banyak membiayai pembangkit batubara, sekarang masih membiayai sektor hulu dan hilir gas, termasuk di Masela, Tangguh, dan


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0