Bandros: Cemilan Khas Sunda yang Menggugah Selera di Era Globalisasi

Ida Farida
Feb 15, 2025

Camilan khas Sunda, Bandros. Foto: kosadata

tidak dimakan langsung setelah matang.

Bandros, camilan khas Sunda yang terbuat dari campuran tepung beras, kelapa parut, santan, gula pasir, dan sedikit garam, menjadi pilihan sempurna bagi siapa saja yang ingin menikmati rasa gurih dan manis dalam satu gigitan. Keunikan bandros terletak pada teksturnya yang lembut dan aroma kelapa yang menggoda. Tak heran, camilan ini sangat digemari oleh masyarakat Sunda, bahkan telah menjadi bagian integral dari budaya kuliner di Jawa Barat.

Sering disajikan dengan taburan gula pasir di atasnya, bandros menawarkan keseimbangan rasa manis dan gurih. Bentuknya yang menyerupai kue pukis dan dibuat dalam cetakan setengah lingkaran memberikan daya tarik visual tersendiri. Biasanya, bandros nikmat dinikmati dengan secangkir teh manis atau kopi hangat, menjadikannya pilihan tepat untuk menemani momen berkumpul bersama keluarga dan teman-teman.

Di Pasundan, bandros sering disebut sebagai bandros asin atau manis, sesuai dengan selera konsumen. Meski banyak yang lebih suka menikmatinya tanpa tambahan gula, beberapa orang memilih menambahkannya untuk mendapatkan rasa manis yang lebih terasa. Variasi ini menunjukkan fleksibilitas bandros dalam memenuhi beragam selera masyarakat.

Bandros tak hanya menghidupi Wahyu dan keluarganya, namun juga turut melestarikan kekayaan kuliner Sunda yang tak ternilai. Ke depannya, Wahyu berharap pemerintah turut serta dalam memperkenalkan bandros sebagai salah satu cemilan di perkantoran, agar kuliner tradisional ini terus hidup dan berkembang.

Dengan cita rasa yang tinggi dan kualitas yang terjaga, bandros tetap menjadi primadona, menggugah selera, dan menjadi pilihan sempurna untuk dinikmati kapan saja.***


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0