Selamatkan Pesisir Gresik, Wilmar Tanam Seribu Mangrove di Karangkiring

KOSADATA - Pemerintah Kabupaten Gresik bersama PT Wilmar Nabati Indonesia menanam 1.000 bibit mangrove jenis Rhizophora mucronata di kawasan wisata mangrove Karangkiring. Aksi ini digelar untuk memperingati Hari Bumi 2025 dan menjadi bagian dari program 100 Hari Nawaksara Bupati dan Wakil Bupati Gresik periode 2025–2030.

Sebanyak 111 peserta dari berbagai latar belakang turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Penanaman ini disebut sebagai langkah kolaboratif antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan komunitas lokal guna menghadapi perubahan iklim serta memperkuat ekosistem pesisir.

Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif, menyatakan pentingnya rehabilitasi kawasan pesisir sebagai bentuk mitigasi perubahan iklim. 

“Mangrove bukan hanya pelindung alami dari abrasi, tetapi juga memiliki kapasitas menyerap karbon 4 hingga 5 kali lebih besar daripada hutan tropis daratan. Ini solusi konkret untuk menurunkan emisi karbon di wilayah pesisir kita,” ujar Alif dalam keterangannya, Selasa, 6 Mei 2025.

Alif menambahkan, kawasan Karangkiring juga memiliki potensi sebagai destinasi ekowisata edukatif yang bisa mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.

Hal senada disampaikan Sekretaris Daerah Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman. Ia menekankan bahwa aksi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Pemkab Gresik dalam mengurangi emisi karbon berbasis blue carbon. 

“Penanaman mangrove adalah kontribusi nyata dalam target penurunan emisi karbon nasional. Ini mendukung pilar 'Pesona Gresik' dalam Nawaksara, yang mendorong revitalisasi dan pengembangan kawasan ekowisata berkelanjutan,” kata Washil.

Menurut data Aksara 2024, potensi penurunan emisi karbon dari ekosistem mangrove di Gresik mencapai 2,31 juta ton CO₂ ekuivalen, dari total estimasi emisi sekitar 10,2 miliar ton CO₂ ekuivalen.

Dari sisi pelaku usaha, PT Wilmar Nabati