Tak Digunakan Pabrik Semen, Produk RDF Rorotan Ikut Terbuang dengan Sampah Lama

Ida Farida
Mar 22, 2025

Produk RDF di RDF Plant Rorotan harus ijut terbuang bersama sampah lama. Foto: ist

KOSADATA-Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto menegaskan, pihaknya bergerak cepat menindaklanjuti keluhan warga di sekitar Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan, Jakarta Utara. Sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, setelah meninjau langsung ke RDF Rorotan pada Kamis (20/3), dilakukan pengosongan bunker yang kemudian dipindahkan ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.

Produk RDF ini semestinya digunakan sebagai bahan bakar pabrik semen dengan kualitas setara batu bara muda. Namun, produk RDF ini harus ikut terbuang dengan sampah lama agar mengurangi bau udara.

“Pengerjaan pemindahan sampah ini meliputi sampah lama di bunker sebanyak 800 ton serta produk RDF di gudang produksi sekitar 600 ton. Harapannya, pengosongan bunker dan produk RDF tersebut dapat mengurangi bau,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, di Jakarta, Sabtu (22/3/2025).

 

Saat rapat kerja dengan DPRD DKI Jakarta tahun 2023 lalu, Asep mengungkapkan harga produk RDF selama masa commisioning dihargai Rp150 ribu per ton  Namun, harga produk RDF itu secara normal sebesar Rp350.000 per ton. Kini, RDF Plnt harus dikosongkan sementara untuk menghindari bau yang dikeluhkan warga.

 

Menurutnya, pengosongan bunker dilakukan menggunakan armada dump truck dan tronton yang ditutup terpal saat pengiriman untuk meminimalkan bau dan mencegah sampah maupun air lindi (limbah cair yang dihasilkan dari tumpukan sampah) tercecer di jalan. Setelah beroperasi, dump truck dan tronton dalam kondisi baik dan telah dicuci serta disemprot dengan penghilang bau sebelum keluar dari lokasi RDF.

 

Setelah sampah di bunker dipindahkan, seluruh fasilitas RDF Rorotan disterilisasi dan diberi pewangi tertentu untuk menghilangkan bau. RDF Rorotan kemudian akan ditutup sementara untuk menjalani perbaikan oleh kontraktor.

 

Selain itu, untuk memastikan kesehatan masyarakat sekitar, tim medis dari Puskesmas Kecamatan Cakung telah turun langsung ke Perumahan Jakarta Gading City (JGC) pada Jumat (21/3). Puskesmas Cakung juga siap membuka posko kesehatan di kompleks warga untuk melayani keluhan, penyuluhan, dan edukasi kesehatan.

 

“Dapat dipastikan seluruh warga yang sebelumnya dilaporkan terkena infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) telah sembuh dan kembali beraktivitas. Selanjutnya, apabila warga membutuhkan bantuan kesehatan, kami persilakan untuk menghubungi Puskesmas Cakung tanpa harus membayar biaya pemeriksaan. Kami juga terus memantau melalui ketua RT setempat. Jika dibutuhkan, kami siap turun kapan saja,” ujar Kepala Puskesmas Kecamatan Cakung, Junaidah, pada Sabtu (22/3).

 

Tidak hanya itu, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta merencanakan pemasangan alat pemantau kualitas udara di rumah-rumah warga yang berjarak 4–5 kilometer dari lokasi RDF. Aakan dipasang juga deodorizer untuk menghilangkan bau serta menambah filter udara.

 

“Kami pastikan bahwa seluruh langkah yang kami lakukan selalu melibatkan masyarakat. Pemprov DKI akan terus hadir dan serius dalam mengupayakan penanganan yang cepat dengan memprioritaskan kesehatan dan kenyamanan warga,” pungkas Asep.

Related Post

Post a Comment

Comments 0