Uchok Sky Khadafi Sebut BLBI 1998 Bukti Penyalahgunaan Wewenang yang Mengancam Kredibilitas Bank Sentral

Abdillah Balfast
Jan 22, 2025

Direktur Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi

yang tuntas.

"Presiden dan DPR harus segera memanggil pihak-pihak yang terlibat dan menggelar rapat khusus untuk mengusut tuntas perkara ini. Jangan anggap remeh dan main-main dengan masalah yang menyangkut kepercayaan publik terhadap bank sentral," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa dampak dari kasus ini tidak hanya terbatas pada kerugian keuangan negara, tetapi juga pada stabilitas sistem perbankan nasional. “Integritas BI sebagai bank sentral dipertaruhkan. Jika ini terus dibiarkan, kepercayaan investor terhadap sistem keuangan kita akan runtuh,” tegasnya.

Surat Terbuka Pemegang Saham Bank Centris

Pemegang saham Bank Centris Internasional telah menyampaikan surat terbuka kepada Presiden Prabowo Subianto. Dalam surat itu, mereka meminta perhatian serius Presiden untuk menindaklanjuti kasus yang telah berlangsung lebih dari dua dekade.

Surat terbuka tersebut juga menyoroti keberadaan rekening rekayasa di BI sebagai bukti nyata penyalahgunaan wewenang yang melibatkan otoritas keuangan negara. Pemegang saham melaporkan adanya praktik "bank dalam bank di Bank Indonesia" selama masa penyaluran BLBI dan mendesak tindakan tegas terhadap oknum yang terbukti terlibat.

Surat tersebut mengingatkan bahwa jika persoalan tidak diselesaikan, akan timbul krisis kepercayaan. Bank-bank nasional dapat kehilangan kepercayaan terhadap BI, yang berpotensi memicu penarikan Surat Berharga Negara (SBN) dan produk keuangan lainnya senilai Rp4.500 triliun. Penarikan dana besar-besaran ini dapat mengeringkan likuiditas negara, membuat produk keuangan Indonesia tidak lagi diterima di pasar global, dan memicu rush perbankan yang berujung pada krisis multidimensi.

Ancaman bagi Kredibilitas Ekonomi Indonesia

Uchok menegaskan bahwa Presiden dan DPR perlu mewaspadai dampak ini. Menurutnya, kasus ini menambah deretan panjang skandal keuangan yang mencoreng wajah perekonomian Indonesia. Keberadaan rekening rekayasa yang memungkinkan transaksi ilegal menunjukkan lemahnya pengawasan di tubuh


1 2 3

Related Post

Post a Comment

Comments 0