Ada 559 SMK di Jakarta, Sebanyak 486 Berstatus Sekolah Swasta

Yan Aminah
Oct 14, 2024

Untuk meningkatkan mutu dan memajukan pendidikan vokasi di Jakarta, instansi terkait telah bersinergi dengan 5.300 perusahaan atau industri dan 17 BUMD.

KOSADATA | Jumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jakarta totalnya ada 559 sekolah yang terdiri dari 73 SMK Negeri dan 486 SMK Swasta. Adapun peserta didiknya tercatat sebanyak 196.183 dengan 10.853 guru dan 3.770 tenaga kependidikan.

Untuk meningkatkan mutu dan memajukan pendidikan vokasi di Jakarta, instansi terkait telah bersinergi dengan 5.300 perusahaan atau industri dan 17 BUMD. Tahun ini, terdapat 110 SMK yang telah menyelenggarakan program kelas industri, dan 281 industri sudah terlibat langsung dalam penyiapan calon tenaga kerja yang akan direkrut setelah lulus.

“Melalui kerja sama dengan mitra industri ini tentu akan memberikan nilai manfaat bagi SMK DKI Jakarta dalam meningkatkan kompetensi siswa dan guru di SMK,” ujar Plt. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo, dalam peluncuran produk Teaching Factory (Tefa) SMK DKI Jakarta, di SMK Negeri 26, Jakarta Timur, Senin (14/10).

Dijelaskan, pengembangan Tefa di SMK DKI ditujukan sebagai upaya peningkatan mutu Sumber Daya Manusia berkualitas, serta iklim ekonomi, sosial, dan budaya yang kondusif untuk pembangunan kota.

Plt Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati, mengatakan, SMK Negeri di DKI Jakarta sudah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Oleh karena itu, guna meningkatkan kompetensi siswa SMK, produk Teaching Factory SMK DKI Jakarta saat ini sudah dapat dijual kepada masyarakat sebagai pendapatan yang dikelola secara mandiri.

"Kami mengucapkan terima kasih atas sinergi yang dilakukan oleh SMK DKI dengan mitra industri ini. Kehadiran Teaching Factory ini sangat relevan dalam meningkatkan kompetensi teknis peserta didik untuk menghasilkan dan memasarkan produk, sehingga kelak dapat menciptakan lulusan SMK yang siap bekerja dan berwirausaha," ujar Eli.

Ia menegaskan, arah kebijakan nasional dalam pembangunan SDM dilakukan melalui sektor pendidikan, di antaranya melalui link and match SMK dengan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja. “Harapannya, melalui kegiatan ini dapat menciptakan lulusan SMK yang siap bekerja, melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, serta berwirausaha,” tandas Eli.

Terkait peluncuran Teaching Factory (Tefa) kali ini adalah Perakitan Laptop dan Komputer dari SMK Negeri 1 Jakarta dengan mitra industri PT Multicom Persada International; Perakitan Videotron dari SMK Strada Jakarta dengan mitra industri PT Microvision Indonesia; serta Perakitan Interactive Flat Panel dan Video Wall dari SMK Negeri 26 Jakarta dengan mitra industri PT Microvision Indonesia. ***

Related Post

Post a Comment

Comments 0