Anak Penjual Cireng Ini Tembus UGM tanpa Tes, Dapat Beasiswa 100 Persen

Ida Farida
Jun 25, 2025

Artita Lindu Rilawati (19), penerima beasiswa UGM. Foto: dok. UGM

KOSADATA — Setiap pagi, Teluning (41) memulai harinya dengan meracik adonan cireng di dapur rumah peninggalan suami di Purworejo. Dari kediamannya di Tompeyan, Tegalrejo, Kota Yogyakarta, ia rela menempuh perjalanan pulang-pergi demi menghidupi keluarganya. Sejak ditinggal suami lima tahun lalu, Teluning menjadi orang tua tunggal sekaligus tulang punggung keluarga.

 

Penghasilan dari berjualan cireng, makanan ringan khas Sunda berbahan tepung tapioka goreng, memang tak seberapa. Sekitar Rp 900 ribu per bulan. Tapi dari penghasilan sederhana itu, Teluning membesarkan anak semata wayangnya, Artita Lindu Rilawati (19), dengan sepenuh hati.

 

“Saya cuma pegang pesan almarhum suami. Apa pun caranya, anak saya harus sekolah setinggi-tingginya,” ucap Teluning seperti dilansir laman resmi UGM, Rabu, 25 Juni 2025.

 

Artita tumbuh sebagai gadis yang mandiri. Sejak kecil lebih banyak menghabiskan waktu bersama nenek, kakek, dan tantenya di rumah. Diam-diam, di tengah kesibukan sang ibu, Artita memupuk tekad besar: masuk Universitas Gadjah Mada (UGM).

 

Tanpa banyak cerita, ia mendaftar lewat Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Dan tanpa diduga, hasilnya membuat seisi rumah bersorak haru. Artita diterima di Program Studi Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM. Tak hanya itu, ia juga mendapat beasiswa Uang Kuliah Tunggal (UKT) Pendidikan Unggul Bersubsidi 100 persen.

 

“Alhamdulillah, bisa bantu meringankan beban ibu. Saya nggak mau beliau terus capek sendirian,” ujar Artita, dengan senyum kecil.

 

Sejak SMA, Artita memang dikenal sebagai siswa berprestasi di SMAN 2 Yogyakarta. Ia langganan juara kelas, dengan mata pelajaran favoritnya: sejarah Indonesia. Baginya, ada keasyikan tersendiri memahami perjalanan bangsa dari zaman


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0