Dipastikan Bukan Oposisi, Muhammadiyah Tegaskan Tak Mau Jadi Benalu Pemerintah

Ida Farida
May 03, 2024

Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir. Foto: ist

KOSADATA - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menegaskan, posisi Muhammadiyah dengan pemerintahan tidak sebagai oposisi juga tidak anti pemerintah.

Sebagai organisasi Islam terbesar dan mandiri, Muhammadiyah dalam sistem kekuasaan di Indonesia tidak ingin menjadi benalu – yang hanya menempel, tidak memiliki etos mandiri bergerak, memberi, dan berjuang untuk kemanfaatan.

Muhammadiyah tidak jadi benalu di sistem kekuasaan, sedemikian Muhammadiyah juga bukan menjadi oposisi, sekaligus juga tidak anti kekuasaan. Di situlah posisi Muhammadiyah,” ujar Haedar seperti dilansir laman resmi Muhammadiyah, Jum'at (4%3/5/2024).

Haedar mengibaratkan, bantuan yang disalurkan melalui Muhammadiyah baik dari pemerintah maupun yang lainnya, Muhammadiyah memposisikan dirinya sebagai talang, hanya mengalirkan atau menyalurkan untuk kesejahteraan umat dan bangsa.

Posisi Muhammadiyah yang moderat dalam sistem kekuasaan menjadikannya percaya diri dan penuh dengan martabat ketika menjalankan fungsinya sebagai kontrol sosial, dan rumah bagi norma serta etika umat dan bangsa.

Mentalitas mandiri itu, kata Haedar, tidak hanya dimiliki organisasi, tapi juga harus diinternalisasi oleh setiap individu warga Muhammadiyah. Boleh saja hidup hanya cukup, tapi elegan dalam hidup, tidak meminta-minta, dan memiliki dignity.

“Itu yang saya maksud sebagai tradisi besar Muhammadiyah, termasuk tradisi berpikir berkemajuan,” imbuh Haedar.

Bahkan Haedar menyebut, state of mind tersebut adalah tradisi besar Muhammadiyah yang tidak hanya berupa simbolis pakaian. Oleh karena itu, Haedar meminta tradisi besar itu


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0