Dorong Reformasi BUMD, Pramono Anung Diminta Targetkan Satu IPO per Tahun

Fahmi Wahyudi
May 06, 2025

BUMD DKI Jakarta didorong melantai di bursa saham. Foto ilustrasi: AI

KOSADATA — Langkah Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dalam mendorong BUMD DKI Jakarta untuk masuk ke pasar modal melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO) atau go public mendapat sambutan positif. Bahkan, dia mendorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan reformasi struktural Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan target minimal satu BUMD dapat melantai di bursa saham setiap tahun. 

 

Dorongan ini disampaikan oleh pengamat kebijakan publik, Sugiyanto, sebagai bagian dari upaya membangun ekonomi daerah yang modern dan berdaya saing.

 

“Saya mengusulkan agar Pemprov DKI menargetkan satu BUMD go public setiap tahun. Ini langkah strategis untuk memperkuat struktur permodalan tanpa terus bergantung pada APBD,” ujar Sugiyanto kepada wartawan, Selasa, dan 6 Mei 2025. 

 

Menurutnya, masuknya modal publik akan memperluas layanan, meningkatkan profesionalisme, serta mendorong tata kelola perusahaan yang lebih baik.

 

Hingga kini, ungkapnya, baru dua yang sudah melantai di bursa efek: PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk sejak 2004 dan PT Delta Djakarta Tbk sejak 1984 dari sekitar 13–14 BUMD dan sembilan perusahaan patungan milik Pemprov DKI. 

 

“Fakta ini mencerminkan minimnya upaya konkret selama puluhan tahun untuk menjadikan BUMD sebagai entitas ekonomi terbuka dan modern,” kata Sugiyanto.

 

Ia menekankan bahwa penawaran saham perdana (IPO) bukan sekadar langkah fiskal, melainkan bagian dari reformasi menyeluruh. “Dengan IPO, BUMD dituntut menerapkan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi. Ini akan meningkatkan kepercayaan publik, investor, hingga otoritas pengawas,” tegasnya.

 

Sugiyanto menilai langkah Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dalam mendorong IPO BUMD sebagai arah


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0