Ganti Nama Jadi Bank Jakarta, Begini Filosofi di Balik Transformasi Bank DKI

KOSADATA — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meresmikan perubahan nama dagang (call name) PT Bank DKI menjadi Bank Jakarta, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-498 Kota Jakarta.

Peluncuran identitas baru ini digelar di Taman Literasi Blok M, Jakarta Selatan, sebagai bagian dari transformasi menuju lembaga keuangan daerah yang lebih inklusif dan berdaya saing global.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dalam sambutannya menyebut perubahan ini merupakan bentuk adaptasi terhadap implementasi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta. 

“Call name Jakarta dipilih karena merepresentasikan kesederhanaan, universalitas, dan relevansi kota ini dalam percaturan keuangan global,” ujar Pramono dLam keterangan tertulisnya, Senin, 23 Juni 2025.

Secara visual, logo baru Bank Jakarta mempertahankan ikon Monumen Nasional (Monas) yang kini digambarkan sebagai tiga garis diagonal tanpa lingkaran pembatas. 

“Api Monas dalam logo itu kini menjulang bebas ke langit. Ini melambangkan semangat Jakarta yang tak dibatasi ruang dan waktu,” katanya.

Perubahan warna logo dari merah menjadi merah jingga juga dipilih untuk mencerminkan energi kreatif khas warga Jakarta dan kedekatan dengan budaya Betawi. Warna hitam dalam identitas visual baru dimaknai sebagai simbol keteguhan dan kepercayaan institusional.

Direktur Utama PT Bank DKI, Agus H. Widodo, menyampaikan bahwa pemilihan momen peluncuran pada HUT ke-498 Jakarta bukan tanpa alasan. Menurutnya, perubahan identitas Bank DKI selaras dengan arah baru Jakarta sebagai kota global yang modern dan cerdas.

“Kami tidak ingin sekadar berganti nama. Transformasi ini bersifat substantif dan berakar pada misi sosial. Kami ingin hadir sebagai bank yang memberdayakan, mencerdaskan, dan menginspirasi masyarakat Jakarta,” ucap Agus.

Ia juga menekankan bahwa pemilihan lokasi