Jualan Produk UMKM, Master Bagasi Jembatani Barang Lokal ke Pasar Global

Fahmi Wahyudi
May 01, 2025

Cross-border e-commerce pertama buatan anak muda Indonesia, Master Bagasi, resmi diluncurkan. Foto: ist

KOSADATA – Aplikasi cross-border e-commerce pertama buatan anak muda Indonesia, Master Bagasi, resmi diluncurkan. Aplikasi ini hadir untuk menjembatani produk lokal agar bisa menembus pasar global. Peluncuran dilakukan di The Hub Sinar Mas Land, Jakarta, dalam acara soft launching dan diskusi bertema “Karya Indonesia, Jejaki Dunia”.

 

CEO Master Bagasi, Indriyani, menyebut aplikasi ini dirancang agar mudah diakses oleh diaspora Indonesia di seluruh dunia. 

 

“Pertemuan penuh khidmat ini menjadi titik awal kita bersama menggaungkan kembali gerakan gelombang Nusantara yang dijembatani oleh Diaspora Indonesia di seluruh penjuru dunia. Kami menyebutnya, Nusantara Wave with Indonesian people connection,” ujar Indriyani dalam keterangannya, Kamis, 1 Mei 2025.

 

Menurutnya, Master Bagasi bukan hanya soal perdagangan, tetapi juga upaya diplomasi kultural Indonesia. Ia menyebut aplikasi ini sebagai “denyut nadi” gerakan untuk memperkenalkan seni, budaya, dan karya Nusantara ke dunia internasional.

 

Dukungan terhadap inisiatif ini datang dari berbagai pihak. Abdul Ghofar Ismail, Diplomat Madya dari Direktorat Diplomasi Kementerian Luar Negeri RI, menyatakan, “Pemerintah terus berkomitmen melindungi, mendukung, dan memperkuat komunitas diaspora Indonesia di luar negeri. Melalui berbagai program perlindungan WNI, edukasi legalitas, dan promosi potensi pekerja migran, Kemlu membuktikan bahwa diaspora adalah bagian penting dari pembangunan bangsa.”

 

Presiden Indonesian Diaspora Network (IDN), Sulistyawan Wibisono, menegaskan peran diaspora sebagai penggerak ekonomi dan representasi budaya bangsa. “Diaspora Indonesia berkontribusi tidak hanya melalui penghasilan yang dikirimkan, tetapi juga melalui karya-karya yang memperkenalkan Indonesia ke dunia internasional. Mereka adalah bagian dari semangat nasionalisme yang harus kita hargai,” ujarnya.

 

Sementara itu, Radityo Susilo, Co-Founder dan CEO GAPAI, menekankan pentingnya talenta muda


1 2
Post a Comment

Comments 0