KJMU Tak Perlu Sampai S3, PSI Dorong Perluasan untuk Jurusan Strategis: S1 Kedokteran atau Teknik

Ida Farida
Apr 29, 2025

PSI dorong perluasan akses KJMU untuk S1 Kedokteran dan Teknik. Foto: ist

KOSADATA – Wacana Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung untuk memperluas cakupan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) hingga jenjang doktoral (S3) menuai respons kritis dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta.

 

Sekretaris Komisi E dari Fraksi PSI, Justin Adrian Untayana, menilai perluasan KJMU semestinya difokuskan pada jenjang strata satu (S1), terutama untuk jurusan-jurusan strategis yang selama ini belum sepenuhnya terjangkau, seperti kedokteran.

 

“Menurut saya, sebaiknya untuk S1 diperluas. Utamanya di jurusan-jurusan strategis seperti kedokteran yang biayanya sangat tinggi,” ujar Justin kepada wartawan, Selasa, 29 April 2025.

 

Ia menyoroti tingginya biaya pendidikan kedokteran yang menjadi hambatan bahkan bagi keluarga dengan penghasilan tinggi. “Sekalipun orang tuanya bergaji Rp30 juta per bulan, saya kira tetap berat menyekolahkan anak-anaknya di jurusan kedokteran,” imbuhnya.

 

Pandangan Justin tak sekadar soal biaya. Ia menyodorkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebut idealnya ada satu dokter untuk setiap seribu penduduk. Namun di Indonesia, rasio itu masih 0,4:1.000 per tahun 2020. “Artinya, kita kekurangan dokter secara signifikan,” katanya.

 

Ia menyebut Indonesia sebagai negara dengan rasio dokter terendah kedua di Asia Tenggara, hanya unggul dari satu negara. Singapura disebutnya memiliki dua dokter untuk tiap seribu penduduk, sementara Malaysia dan Filipina sudah mencapai angka satu banding seribu.

 

Kritik Justin juga merambat ke jurusan lain yang dianggap strategis, seperti teknik dan ilmu komputer. Ia menyebut jurusan-jurusan tersebut


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0