Pertamina Siap Angkut Karbon! Ini Jurus Dekarbonisasi Maritim RI Hadapi 2050

Ida Farida
Jun 04, 2025

Direktur Perencanaan Bisnis PIS, Eka Suhendra. Foto: dok. Pertamina

bertajuk Decarbonizing Asia’s Maritime Industry, terungkap sederet tantangan mulai dari mahalnya biaya investasi, regulasi yang ketat, hingga keterbatasan teknologi dan SDM.

 

Wakil Ketua Indonesian National Shipowners’ Association (INSA), Faty Khusumo, menegaskan pentingnya menyesuaikan opsi bahan bakar alternatif dengan kapasitas regional. 

 

“Kita terbuka terhadap banyak opsi, tapi tetap harus realistis soal kesiapan pasokan dan infrastruktur,” ujar Faty.

 

Ketua China Classification Society (CCS), Lin Fuquan, menyatakan dukungannya terhadap upaya dekarbonisasi ini. Melalui organisasi Asian Classification Society (ACS), CCS telah menyiapkan berbagai panduan standardisasi, mulai dari Energy Efficiency Existing Ship Index (EEXI) hingga Ship Energy Efficiency Management Plan (SEEMP). 

 

“Panduan ini dibuat untuk memastikan penerapan regulasi yang seragam di seluruh industri perkapalan Asia,” katanya.

 

PIS menyadari bahwa dekarbonisasi tak bisa dijalankan sendiri. Eka menyebut kolaborasi antarpelaku industri menjadi kunci mempercepat transisi energi bersih di sektor maritim. 

 

Pernyataan itu diamini Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso. “Pertamina melalui PIS aktif mendorong distribusi energi dan mendukung Indonesia menjadi pemain global dalam industri maritim dunia,” ujar Fadjar.

 

Kini, tinggal menunggu apakah langkah ambisius PIS ini bisa menembus tantangan dan menjadikan Indonesia salah satu hub maritim hijau Asia.***


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0