Pertamina Siap Angkut Karbon! Ini Jurus Dekarbonisasi Maritim RI Hadapi 2050

Ida Farida
Jun 04, 2025

Direktur Perencanaan Bisnis PIS, Eka Suhendra. Foto: dok. Pertamina

KOSADATAPT Pertamina International Shipping (PIS) tak main-main membidik target nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) pada 2050. Subholding Integrated Marine Logistics dari PT Pertamina (Persero) itu terus mengebut langkah dekarbonisasi, baik dari sisi bahan bakar maupun lini bisnis kargo ramah lingkungan.

 

Komitmen ini disampaikan Direktur Perencanaan Bisnis PIS, Eka Suhendra saat tampil di panggung International Maritime Week (IMW) 2025, yang digelar di Jakarta, Selasa, 3 Juni 2025. 

 

“Secara jangka panjang, PIS melakukan dua pendekatan. Pertama, beralih ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan seperti LNG, LPG, hingga amonia. Mayoritas armada kami sudah berteknologi dual-fuel,” ujar Eka dalam keterangannya, Rabu, 4 Juni 2025.

 

Hingga kini, lebih dari separuh kapal milik PIS telah menggunakan biofuel. Bahkan, enam kapal di antaranya sudah memanfaatkan LPG dan LNG sebagai bahan bakar alternatif. Tak hanya itu, 40 kapal lain telah dipasangi energy-saving devices, yang diklaim mampu menekan konsumsi bahan bakar 3 hingga 20 persen.

 

Di luar soal bahan bakar, Eka memaparkan strategi ekspansi PIS ke bisnis kargo hijau. Selain memanfaatkan potensi LNG yang masih luas, PIS juga mulai membidik pengangkutan karbon melalui skema carbon capture storage (CCS) dan carbon capture utilize storage (CCUS). 

 

“Indonesia adalah salah satu negara dengan kapasitas penyimpanan karbon terbesar di dunia. Pemerintah pun sedang mendorong inisiatif ini, dan PIS siap ambil peran di sana,” kata Eka.

 

Namun, jalan menuju dekarbonisasi industri maritim tak semulus angin pelabuhan. Dalam panel diskusi bertajuk Decarbonizing Asia’s Maritime Industry, terungkap sederet tantangan mulai dari mahalnya biaya investasi, regulasi yang ketat, hingga


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0