Presiden RI, Prabowo Subianto. Foto: ist
KOSADATA — Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mulai menggagas pembentukan sejumlah badan baru di luar kementerian. Hingga saat ini, tercatat sudah delapan lembaga anyar terbentuk.
Rencana ini menuai catatan dari akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menilai langkah tersebut berpotensi memicu inefisiensi anggaran hingga fragmentasi kekuasaan.
Pakar Kebijakan Publik UGM, Agustinus Subarsono, Ph.D., mengatakan pembentukan lembaga baru memang bisa mendorong spesialisasi fungsi dan mempercepat penyelesaian persoalan di sektor tertentu.
“Lembaga baru tersebut kemungkinan besar dapat mendorong inovasi karena punya gagasan baru, didukung sumber daya manusia yang lebih segar, dan memanfaatkan teknologi informasi kekinian,” ujar Subarsono seperti dilansir laman resmi UGM, Senin, 23 Juni 2025.
Namun demikian, ia mengingatkan adanya risiko tumpang tindih fungsi antar-lembaga jika desain kelembagaan tidak dipersiapkan secara serius.
“Apabila tanpa kajian matang, lembaga baru justru akan menyebabkan pembengkakan anggaran negara yang tak sedikit, mulai dari gaji pegawai, gedung, hingga infrastruktur teknologi,” imbuhnya.
Subarsono menilai, dalam kondisi ekonomi saat ini, pembentukan badan baru di luar kementerian sebaiknya dipertimbangkan dengan hati-hati. Tanpa kalkulasi matang, langkah ini malah bertolak belakang dengan semangat efisiensi anggaran yang selama ini didorong pemerintah.
Lebih jauh, ia menyebut adanya konsekuensi anggaran negara (APBN) yang akan bertambah seiring munculnya lembaga baru tersebut. “Lahirnya lembaga baru akan menyebabkan fragmentasi anggaran. Alokasi anggaran untuk kementerian dan sektor lain bisa berkurang,” ujarnya.
Karena itu, Subarsono menekankan pentingnya analisis biaya dan manfaat (cost-benefit analysis) sebelum lembaga baru dibentuk.
Salah satu contoh lembaga yang tengah disiapkan pemerintah ialah Badan Penerimaan Negara. Lembaga ini dirancang sebagai badan otorita yang bergerak lebih lincah dan langsung bertanggung jawab kepada
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025Lirik Sholawat Waqtu Sahar, Lengkap dengan Terjemahan
SISI LAIN Jan 29, 2024
Comments 0