Situ Lengkong Panjalu, Danau Keramat di Ciamis yang Konon Menyimpan Pusaka Raja Sunda

Ida Farida
Jun 14, 2025

Salah satu keluarga asal Tasikmalaya menikmati keindahan situ Panjalu. Foto: kosadata

KOSADATA — Kabut tipis masih menggantung di atas air ketika rombongan kecil dari Tasikmalaya tiba di tepi Situ Panjalu, Ciamis, Jawa Barat, Minggu pagi itu. Di antara mereka, Hilman Maulana (33) tampak semringah. Bersama keluarganya, lelaki itu sudah tak sabar menyeberangi danau alami yang tenang menuju pulau keramat di tengahnya.

 

“Sudah dari kecil saya ke sini. Kalau Maulid atau Lebaran Haji, wajib bawa keluarga ziarah ke Nusa Gede,” ujar Hilman, ditemui Kompas.com, belum lama ini.

 

Situ Panjalu, atau Situ Lengkong Panjalu, bukan sekadar danau indah seluas 57,95 hektar di Desa Panjalu, Kecamatan Panjalu. Tempat ini menyimpan kisah masa silam yang erat dengan sejarah penyebaran Islam di tanah Sunda

 

Di tengah danau, sebuah pulau kecil bernama Nusa Gede menjadi pusat ziarah masyarakat setempat. Di sanalah makam keramat Syekh Sayyid Ali bin Muhammad bin Umar, atau dikenal sebagai Mbah Panjalu disemayamkan.

 

Konon, Mbah Panjalu yang juga dikenal sebagai Prabu Hariang Kencana merupakan keturunan Kerajaan Galuh yang memeluk Islam dan menyebarkannya di wilayah Priangan Timur.

 

Tradisi yang Masih Dijaga

 

Untuk mencapai pulau, pengunjung harus menyeberangi danau menggunakan perahu kayu bercat biru yang disediakan pengelola. Tarif perahu kini naik dari Rp12.000 menjadi Rp15.000 per orang. Meski tarif melonjak, antusiasme warga tak surut.

 

“Kalau ke sini tuh adem. Anak-anak juga senang. Biasanya bawa bekal, makan di tepi danau sambil nunggu giliran naik perahu,” kata Hilman sembari menunjuk antrean di dermaga.

 

Di Nusa Gede, suasana seketika berubah. Rimbunan pepohonan menaungi area makam. Bau dupa dan bunga menyambut peziarah. Semua menundukkan kepala, berdoa, dan mengenang leluhur.

 

“Biasanya mendoakan leluhur


1 2
Post a Comment

Comments 0