Untung Rp49,5 Triliun, Pertamina Hadapi Tantangan Geopolitik dan Fluktuasi Harga

Ida Farida
Jun 16, 2025

Pertamina catatkan laba bersih senilai USD3,13 miliar. Foto: dok. Pertamina

KOSADATA — PT Pertamina (Persero) menutup tahun buku 2024 dengan catatan kinerja yang mengilap. Badan usaha milik negara di sektor energi itu mengumumkan perolehan laba bersih senilai USD3,13 miliar atau sekitar Rp49,5 triliun. 

 

Angka itu tercatat naik dibanding periode sebelumnya, di tengah tantangan geopolitik dan fluktuasi harga energi global.

 

Dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2024 yang digelar di Grha Pertamina, Jakarta, Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri menyebut, pencapaian ini tak lepas dari program efisiensi biaya serta optimalisasi operasi di seluruh lini bisnis perusahaan.

 

“Dengan fokus pada pelayanan publik dan pertumbuhan berkelanjutan, Pertamina mampu mempertahankan kinerja finansial yang solid,” kata Simon dalam keterangannya, dikutip Senin, 16 Juni 2025.

 

Namun, di balik catatan manis itu, sejumlah hal turut menjadi sorotan. Salah satunya, besarnya kontribusi Pertamina terhadap negara yang mencapai Rp401,73 triliun, baik dari pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), maupun dividen. 

 

Di satu sisi, besarnya setoran tersebut menjadi andalan fiskal, namun di sisi lain, masih ada pekerjaan rumah terkait beban subsidi dan distribusi BBM di pelosok yang kerap memicu kritik publik.

 

Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini, menjelaskan bahwa Program Cost Optimization perusahaan berhasil menyumbang USD1,38 miliar terhadap laba. Pertamina juga meraih opini wajar tanpa pengecualian dalam laporan keuangannya. 

 

“Praktik good corporate governance di Pertamina diakui baik oleh auditor independen dan lembaga pemeringkat internasional,” ujar Emma.

 

Pertamina disebut terus menjaga rasio keuangan yang membaik, seiring kenaikan


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0