Program Kosabangsa Diluncurkan, 75 Kampus Dilibatkan Atasi Stunting hingga Sampah

Ida Farida
Aug 22, 2025

Dirjen Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek, Fauzan Adziman. Foto: ist

KOSADATA – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) resmi mengikat kontrak pelaksanaan 118 program Kosabangsa bersama 75 perguruan tinggi pelaksana dan 46 perguruan tinggi pendamping. 

Penandatanganan dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, di Jakarta.

Program yang digelontorkan dengan dana Rp30 miliar itu menyebar di 24 provinsi dan 63 kabupaten/kota. Fokusnya merespons isu-isu krusial masyarakat, mulai dari penanganan stunting, pengentasan kemiskinan ekstrem, hingga penguatan ekonomi lokal di wilayah 3T.

“Implementasi Kosabangsa adalah bagaimana kampus membawa ilmu pengetahuan dan teknologi ke masyarakat untuk menjawab masalah hari ini serta membangun solusi berkelanjutan,” ujar Dirjen Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek, Fauzan Adziman dilansir laman resmi Kemendiktisaintek, Jum'at, 22 Agustus 2025.

Salah satu model penerapan tampak di Nusa Tenggara Timur, di mana konsorsium perguruan tinggi lintas daerah berkolaborasi dengan LLDIKTI dan pemerintah daerah untuk menekan angka stunting. Program tak hanya menyentuh aspek kesehatan, tetapi juga pangan, budaya, dan lingkungan.

Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, I Ketut Adnyana, menegaskan bahwa kunci program ada pada kolaborasi lintas sektor. 

“Problem statement harus dirumuskan jelas agar program benar-benar menjawab kebutuhan riil masyarakat dan selaras dengan prioritas nasional,” katanya.

Hingga kini, Kosabangsa telah menjangkau sekitar 77 persen wilayah Indonesia. Kepala LLDIKTI Wilayah XV, Adrianus Amheka, menyebut program ini langsung memberi dampak di lapangan. “Di NTT, Kosabangsa membantu menjawab isu stunting yang


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0