Foto: Pixabay
Menurut Oza, perbedaan ini mencerminkan bahwa selera makan bukan hanya persoalan rasa, tetapi juga mencerminkan sejarah, ekonomi, dan budaya masyarakat.
“Ketika teh mulai dikonsumsi oleh warga Jawa Tengah dan Timur, mereka tidak mendapatkan teh sebaik yang dikonsumsi di Jawa Barat. Untuk memperbaiki cita rasa, teh dicampur gula,” ujarnya.
Seiring waktu, preferensi ini membentuk identitas kuliner masing-masing daerah. Di Jawa Tengah, rasa manis mendominasi hampir seluruh hidangan, dari minuman hingga makanan utama.
Meskipun tren minuman kekinian terus bermunculan, preferensi lokal ini belum berubah secara signifikan. Teh manis masih identik dengan Jawa Tengah dan Timur, sedangkan teh tawar tetap menjadi bagian dari budaya minum masyarakat Sunda.***
Rekrutmen PPSU di Jakarta Dibuka Hari Ini, Cek Syarat dan Tahapannya
MEGAPOLITAN Jun 23, 2025Lirik Sholawat Waqtu Sahar, Lengkap dengan Terjemahan
SISI LAIN Jan 29, 2024Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025
Comments 0