Panganan khas Betawi, kue sengkulun. Foto: sfn
KOSADATA - Terletak di Jl. Swadaya Pam No. 63, RT 6/RW 7, Kampung Rawa Badung, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, Saripah (70 tahun), mencoba tetap bertahan hidup dengan melestarikan kue sengkulun khas Betawi.
Tangan terampilnya yang sudah kisut, masih tetap bergerak membuat adonan kue sengkulun sejak tahun 1991. Itu pun hanya membuat dua loyang saja setiap hari. Setiap loyang, Saripah membaginya dengan beberapa potongan saja, dan setiap potong dihargai Rp2 ribu.
Di antara banyak panganan khas Betawi lainnya, kue sengkulun masih bertahan di tengah gempuran makanan modern di Jakarta. Apalagi, kue sengkulun kini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia dari DKI Jakarta, untuk kategori kemahiran dan kerajinan nasional
Di kampung itu Saripah sudah cukup terkenal. “Warung yang menjual kue sengkulun itu sekitar 100 meter dari kios pulsa,” terang Hasanah sewaktu Jakita tiba di Jl. Swadaya dan menanyakan letak warung nenek Saripah.
Warung sekaligus rumahnya tergolong sederhana, kondisinya bersih. Etalasenya bening. Lantainya kinclong. Padahal, letaknya di pinggir jalan berdebu dan ramai kendaraan bermotor.
Pagi menjelang siang itu cucu Saripah, Ahmad Zaelani nampak sedang melayani pembeli. Fauzan dan anak perempuannya, Asmiranda membeli sepuluh potong kue sengkulun untuk sarapan. Fauzan yang asli putra Betawi ini mengaku selalu memperkenalkan makanan khas Betawi kepada anaknya.
“Saya ingin anak-anak kenal berbagai makanan khas
Rekrutmen PPSU di Jakarta Dibuka Hari Ini, Cek Syarat dan Tahapannya
MEGAPOLITAN Jun 23, 2025Lirik Sholawat Waqtu Sahar, Lengkap dengan Terjemahan
SISI LAIN Jan 29, 2024Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025
Comments 0