Cegah Diabetes, Ini Menu Sarapan Dengan Pucuk Daun Mengkudu Khas Betawi

KOSADATA - Sejak jaman dulu, nenek moyang bangsa Polinesia mengenal daun mengkudu sebagai ‘Hawaii magic plant’ karena tanaman ini sangat berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Termasuk di Betawi, banyak masyarakat mengolah daun mengkudu sebagai menu makanan.

Namun, hantaman globalisasi dan sulitnya tanaman mengkudu, olahan daun mengkudu sudah jarang ditemukan. Hanya beberapa Betawi tulen saja yang mengolah daun mengkudu berupa nasi goreng daun mengkudu.

Sebenarnya, Mengkudu di beberapa daerah di Indonesia dikenal dengan nama pace. Di belahan benua lain dikenal dengan nama noni (Latin Morinda citrifolia). Meski agak pahit, nasi goreng daun mengkudu ternyata cukup nikmat dan gurih.

Membuat nasi goreng daun mengkudu ini pun cukup gampang. Sebab, nasi goreng daun mengkudu ini tidak memakai kecap, cukup dengan terasi sebagai pengganti kecap. Kemudian bumbu-bumbu lainnya sama dengan bumbu nasi goreng pada umumnya yaitu, cabai merah keriting serta sedikit cabai rawit, kemiri, bawang merah, dan bawang putih. Semua bumbu ini diulek halus.

Tidak hanya dibuat nasi goreng, daun mengkudu juga bisa jadi olahan tumis-tumisan atau oseng. Dengan menambahkan ikan teri, olahan tumis daun mengkudu juga sangat menggugah selera.

Selain nikmat, daun mengkudu ini memiliki beragam manfaat, salah satunya untuk menurunkan berat badan. Seperti diulas dalam salah satu studi ilmiah berjudul Studies on antidyslipidemic effects of Morinda citrifolia (Noni) fruit, leaves and root extracts yang terbit pada Lipids in Health and Disease.