Digitalk Fest 2023: Budaya dan Teknologi Jadi Kekuatan Ekonomi Kreatif Indonesia

KOSADATA - Aktivitas ekonomi kreatif ditandai dengan serangkaian kegiatan produksi dan distribusi barang/jasa yang memanfaatkan kemajuan teknologi. Agar identitas bangsa tak terlupakan, unsur budaya harus melebur dengan berbagai output produksi dari pelaku usaha kreatif.

Hal tersebut diamini oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Menurutnya, para pelaku usaha termasuk UMKM harus meningkatkan kapasitasnya dalam pemanfaatan teknologi. 

“Saya ingin UMKM ini tidak jalan di tempat, naik kelas, bisa berkembang dan membuka lapangan kerja seluas luasnya,” kata Sandiaga Uno kepada awak media, beberapa waktu lalu.

Target 4,4 juta lapangan kerja baru hingga tahun 2024 mendatang, sambung Sandiaga, bakal terwujud bila ada sinergi yang tepat antara budaya dan pemanfaatan teknologi.

Pariwisata berbasis budaya dan teknologi bakal menjadi nilai jual kreatif di tengah perubahan tren dunia pasca-pandemi. 

Dengan mengawinkan budaya dan teknologi, output produksi dari 14 subsektor seperti; periklanan, arsitektur, pasar seni dan barang antik, kerajinan, desain, pakaian, video film dan fotografi, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan piranti lunak, televisi dan radio serta riset dan pengembangan akan meningkat signifikan.

Berangkat dari fakta tersebut, Bataknese Professionals Association menyelenggarakan Digitalk Fest. Seminar yang rencananya digelar pada 13 September 2023 di Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan itu mengambil tema ‘Penguatan Ekonomi Kreatif Melalui Budaya serta Kekuatan Teknologi’. 

Selain Menparekraf Sandiaga Uno, akan hadir sejumlah narasumber