Sam Muchtar Chaniago memberikan buku Antologi Puisi Penyair Nusantara, Jakarta, dan Betawi 4. Foto: FB Sam Muchtar Chaniago
KOSADATA - Gambang Rancag, seni pantun berkait khas Betawi kini jarang ditemukan. Padahal, seni pantun dalam bentuk teater tutur dengan akting tertentu dan menggunakan iringan orkes gambang kromong itu selalu dinantikan penikmat pertunjukan.
Ketua Komunitas Literasi Betawi (KLB), Sam Muchtar Chaniago mengatakan, KLB senantiasa mentradisikan kembali nuansa Betawi dalam setiap acara pertunjukan, terutama event kebetawian. Salah satunya dengan menampilkan Rancag Betawi.
"Komunitas Literasi Betawi berusaha mentradisikan adanya nuansa Betawi dalam setiap acara kebudayaan Betawi Rancag sebagai seni tradisi hampir atau nyaris lenyap, terutama bila tak serius membuat cerita dalam bentuk pantun," kata Chaniago dalam keterangan tertulis, Minggu (27/8/2023).
Dengan menggunakan pantun berkait, ungkapnya, pantun dinyanyikan diiringi musik gambang kromong, maka disebut Gambang Rancag. Secara tradisi, ucap Chaniago, Rancag Betawi menceritakan kepahlawanan jagoan-jagoan Betawi, paling terkenal Rancag si Pitung.
"Apa saja bisa jadi rancag, termasuk acara peluncuran buku ini, karena ini bentuk pelestarian budaya," katanya.
Dilansir dari laman Kemendikbudristek, Rancag Betawi dikenal di kalangan masyarakat Betawi pinggiran Kota Jakarta yang berkembang baik pada periode sebelum tahun 1930. Pada waktu itu kesenian ini cukup disenangi dan merupakan pertunjukan panggilan pada waktu hajatan.
Namun dengan perkembangan zaman, penggemar kesenian ini mulai berkurang bahkan tidak ada lagi orang yang menanggap kesenian ini. Para seniman Gambang Rancag akhirnya berkeliling dari kampung ke kampung
Rekrutmen PPSU di Jakarta Dibuka Hari Ini, Cek Syarat dan Tahapannya
MEGAPOLITAN Jun 23, 2025Lirik Sholawat Waqtu Sahar, Lengkap dengan Terjemahan
SISI LAIN Jan 29, 2024Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025
Comments 0