Silat Gerak Saka. Foto: Kemendikbud
KOSADATA - Seni bela diri tradisional Betawi memang beragam. Jenis seni dan budaya Betawi ini diakui keberadaannya sebagai warisan budaya lokal. Salah satunya Silat Gerak Saka yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada tahun 2021.
Ada perjuangan tersendiri bagi praktisi Silat Gerak Saka untuk mendapat pengakuan itu. Diungkap seorang praktisi Gerak Saka, David Boele. Dia mengaku bangga atas ditetapkannya Silat Gerak Saka sebagai warisan budaya secara nasional. Raihan itu, katanya, menjadi kebanggaan bagi kaum Betawi karena seni budaya lokal yang menjadi jati diri kesehariannya itu diakui negara.
Gerak Saka ini seperti mencerminkan kepribadian diri yang selalu bertindak dengan rasa dan mind set (pola piker/pemikiran) yang benar.
“Kita pribadi selalu melakukan apapun dengan rasa namun berporos pada kaidah yang benar. Silat Gerak Saka kami ini memiliki jargon SMART,” ujar David kepada wartawan belum lama ini.
Dijelaskan David, SMART ini merupakan kepanjangan dari Simple (mudah), Move (maju), Adaptive, Reality, dan Trust (kepercayaan). Apa yang dijargonkan Gerak Saka, kata David, mewakili apa yang harus dilakukan dalam hidup.
Menengok kebelakang soal Silat Gerak Saka, David mengungkap seni bela diri ini tidak lahir di Betawi melainkan dibawa oleh seorang bangsawan pasundan dan dikembangkan di Betawi.
Raden H Muhammad Sjafe'i atau dipanggil Bang Pe’i mengembangkan bela diri bernama asli Gerak Gulung Bumi ini. Bang Pe’i diperbolehkan memperdalam silat ini keluar lingkungan kerajaan.
Rekrutmen PPSU di Jakarta Dibuka Hari Ini, Cek Syarat dan Tahapannya
MEGAPOLITAN Jun 23, 2025Lirik Sholawat Waqtu Sahar, Lengkap dengan Terjemahan
SISI LAIN Jan 29, 2024Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025
Comments 0