Situ Lengkong Panjalu, Danau Keramat di Ciamis yang Konon Menyimpan Pusaka Raja Sunda

Ida Farida
Jun 14, 2025

Salah satu keluarga asal Tasikmalaya menikmati keindahan situ Panjalu. Foto: kosadata

Hilman sembari menunjuk antrean di dermaga.

 

Di Nusa Gede, suasana seketika berubah. Rimbunan pepohonan menaungi area makam. Bau dupa dan bunga menyambut peziarah. Semua menundukkan kepala, berdoa, dan mengenang leluhur.

 

“Biasanya mendoakan leluhur dan minta keselamatan,” bisik Hilman.

 

Selain makam keramat, kawasan ini juga menyimpan Museum Bumi Alit, yang merawat pusaka peninggalan Kerajaan Panjalu. Mulai dari pedang, batu penobatan, hingga benda-benda sakral lain. Warisan budaya Sunda ini menjadi pengingat betapa kuatnya jejak sejarah di tanah Ciamis.

 

Dua tahun terakhir, kawasan Situ Panjalu mengalami revitalisasi. Jalan akses diperbaiki, area tepi danau dipercantik dengan gazebo dan taman bermain. Jumlah wisatawan meningkat, terutama saat musim libur sekolah atau Maulid.

 

Namun, di balik itu, tak sedikit pedagang kecil yang merasa terpinggirkan. Relokasi ke area baru yang jauh dari jalur peziarah membuat omzet mereka anjlok.

 

“Kami berharap persoalan ini segera selesai. Pedagang bisa kembali berjualan, pengunjung nyaman, dan wisata religi tetap lestari,” ujar seorang tokoh masyarakat, yang enggan disebut namanya.

 

Situ Panjalu, di mata warga, bukan hanya destinasi wisata religi, tapi juga ruang batin, tempat bertemu dan merawat ingatan kolektif antargenerasi. Bagi Hilman, perjalanan dua jam dari Tasikmalaya itu selalu ditunggu.

 

“Sekalian ngajarin anak-anak tentang asal-usul. Pulang ke Tasik hati rasanya enteng,” tutupnya.

 

Situ Panjalu tak sekadar danau tenang di kaki gunung. Ia adalah saksi bisu bagaimana warisan budaya Sunda tetap hidup, di antara riuh wisata modern dan kisah-kisah masa lalu yang terus diceritakan.***


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0