KOSADATA - Perempuan-perempuan berpakaian sederhana itu datang beriringan sambil membawa gendongan yang berisi tumpeng, lengkap dengan berbagai lauk. Mereka berjalan di bawah rintik gerimis, menapaki tanah Kampung Naga yang basah, lalu berkumpul di dekat masjid atau teras rumah.
Â
Sejak malam hingga pagi, kampung adat yang berada di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, itu tak henti diguyur hujan. Reda sebentar, kemudian turun hujan lagi. Â
Â
Namun, kondisi itu tidak menyurutkan warga Kampung Naga untuk melangsungkan ritual Hajat Sasih, Kamis, 29 Juni 2023. Begitupun dengan warga sanaga atau mereka yang tinggal di luar Kampung Naga, seperti para perempuan pembawa gendongan itu. Hujan bukan alasan bagi mereka untuk tidak menggelar upacara turun-temurun itu.
Â
Ucu Suherlan, Juru Pelihara Kampung Naga, menjelaskan, upacara Hajat Sasih rutin digelar enam kali dalam setahun, yakni di bulan Muharam, Rabiulawal, Jumadilakhir, Syakban, Syawal, dan Zulhijah.
Â
“Hajat Sasih dilakukan sebagai bentuk syukur kepada Allah Subhanahu wata’ala atas kelancaran rezeki dan kesehatan. Selain itu, merupakan ajang silaturahmi warga Kampung Naga dan sanaga, sehingga tali kekeluargaan kami semakin erat,†tutur Ucu saat diwawancara pada Jumat, 30 Juni 2023.
Â
Pria yang juga dipercaya menjadi ketua Himpunan Pramuwisata Kampung Naga itu memaparkan esensi dan prosesi dari Hajat Sasih. Selain wujud syukur kepada Yang Maha Kuasa, termasuk memeringati hari-hari besar Islam, Hajat Sasih juga merupakan bagian
Rekrutmen PPSU di Jakarta Dibuka Hari Ini, Cek Syarat dan Tahapannya
MEGAPOLITAN Jun 23, 2025Lirik Sholawat Waqtu Sahar, Lengkap dengan Terjemahan
SISI LAIN Jan 29, 2024Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025
Comments 0