RT Gen Z Tolak Amplop Dedi Mulyadi, Pengamat: Ini Tamparan Etika Birokrasi!

Ida Farida
Jul 17, 2025

Sahdan Arya Maulana, Ketua RT Gen Z tolak amplop dari Dedi Mulyadi. Foto: IG Dedi Mulyadi

KOSADATA — Aksi penolakan amplop berisi uang oleh Sahdan Arya Maulana, Ketua RT Gen Z dari Kelurahan Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, menuai sorotan luas publik. Kejadian ini terjadi saat Arya bertemu dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi

 

Dalam pertemuan itu, Dedi memberikan amplop kepada Arya dan pengurus RT sebagai bentuk dukungan operasional. Namun, tawaran tersebut langsung ditolak.

 

Penolakan ini dinilai sebagai simbol integritas dan bentuk kritik moral terhadap praktik yang dinilai tidak sesuai dengan etika pemerintahan.

 

“Generasi baru ini tidak bisa dibeli. Penolakan amplop adalah pesan kuat bahwa mereka punya standar etika yang tinggi,” ujar Pengamat Kebijakan Publik, Sugiyanto, yang akrab disapa SGY kepada wartawan, Kamis, 17 Juli 2025.

 

Meski Dedi Mulyadi mengaku pemberian itu adalah dukungan pribadi kepada para pemimpin muda di akar rumput. Namun, kata SGY, langkah tersebut memunculkan pertanyaan etik, mengingat Arya berada di wilayah administratif DKI Jakarta—bukan di bawah otoritas Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat.

 

Menurut SGY, pemberian uang kepada pejabat RT di luar yurisdiksi dapat dianggap sebagai tindakan yang tidak etis dan rawan disalahartikan publik.

 

"Secara administratif dan hukum, ini mencederai prinsip tata kelola pemerintahan daerah. Hubungan antarpemerintah harus melalui mekanisme resmi, bukan pendekatan personal yang bisa melampaui batas kewenangan," kata SGY.

 

Aksi penolakan Arya dan jajaran pengurus RT 007 RW 008 juga diapresiasi Wali Kota Jakarta Utara, Hendra Hidayat.


1 2 3

Related Post

Post a Comment

Comments 0