Ilustrasi: Dok. Pribadi
Hanya pada diri Cun-Cun, Si Kancil dapat merasakan adanya perkawanan yang tulus. Mungkin, karena sama-sama bukan anak juragan atau wali kelas, dan juga sama-sama merasakan keresahan serupa. Atas hal itu, terbentuklah dua culun yaitu Si Kancil dan Cun-Cun. Bagai anak kembar, mereka ke sana kemari hanya berdua saja, tanpa ada yang lain. Begitu seterusnya hingga masa "samen" atau pesta kenaikan kelas tiba.
Cun-Cun Disunat, Si Kancil Deklarasi Sapapait-Samamanis
Hari pertama masuk ke kelas dua di SD Inpres, seperti biasa Si Kancil celingukan mencari keberadaan Cun-Cun. Matanya tajam melihat ke setiap deretan kursi sekolah yang sudah tersusun rapi serta ditempati pemiliknya. Namun, Cun-Cun belum nampak. Di meja paling pojok, terlihat ada sebuah kursi kosong. Si Kancil berharap kursi tersebut segera diduduki Cun-Cun.
Seiring jam sekolah hampir selesai, Cun-Cun belum juga menampakkan dirinya. Si Kancil risau, hatinya gundah lantaran sang sahabat tak kunjung datang. Bel kepulangan pun berbunyi. Si Kancil lari secepat kilat menuju rumah Cun-Cun sekedar ingin memastikan karibnya itu masih hidup, alias tidak seperti kekhawatiran yang dirasakan Si Kancil.
Tiba di rumah Cun-Cun, Si Kancil pun kaget bukan main lantaran rumah tersebut terkunci dan tidak ada satu orang pun menjawab sahutan Si Kancil. Si Kancil murung, dia sedih Cun-Cun tak memberi kabar kemana hari ini Cun-Cun pergi. Sambil memeluk lutut di teras rumah Cun-Cun, Si
Rekrutmen PPSU di Jakarta Dibuka Hari Ini, Cek Syarat dan Tahapannya
MEGAPOLITAN Jun 23, 2025Lirik Sholawat Waqtu Sahar, Lengkap dengan Terjemahan
SISI LAIN Jan 29, 2024Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025
Comments 0