Ilustrasi: Dok. Pribadi
Namun Si Kancil tak berani mengetuk pintu. Terbayang, kalau Bapaknya sedang berdinas (rekaman bikin materi iklan) lantas terganggu, pasti Bapaknya marah. Si Kancil pun menunggu sampai Bapaknya selesai dinas.
Saat Bapaknya keluar kamar, Si Kancil sedang asyik bermain sopir-sopiran menggunakan mesin jahit manual milik ibunya. Karena mesin jahit ini punya pemutar tali mirip stir mobil, Si Kancil sering berimajinasi menjadi pengendara mobil menirukan peran dalam film Oma Irama. Lagi-lagi Si Kancil pun main sendirian.
Si Kancil langsung menghampiri Bapaknya yang baru selesai berdinas. Tanpa tunggu aba-aba Si Kancil langsung merangkul Bapaknya dan merengek minta disunat seperti Cun-Cun. Bapaknya kaget, tapi senang. Karena kata pepatah, kalau anak minta disunat, jangan ditolak. Pertanda anak mulai dewasa.
Dua hari kemudian Si Kancil pun disunat. Adalah mantri sunat Pancasila yang dipilih Bapaknya. Tidak ada drama apapun saat sunatan berlangsung. Namun sepulangnya dari mantri sunat, Si Kancil ingin dibelikan mobil-mobilan sedan warna hitam mirip film knight (dulu disebutnya si kit). Bapaknya pun menuruti.
Setibanya di rumah, Si Kancil yang masih menggunakan sarung dan alat pengaman burung itu disambut dengan seekor bakakak ayam pemberian uwak nya. Tradisi di daerah itu, kalau ada yang disunat mesti diberi asupan gizi dari bakakak ayam. Si Kancil pun lahap menyantap bakakak ayam tersebut.
Beberapa jam kemudian uwaknya Si Kancil mengabari bahwa mang odo mencari Si Kancil karena Cun-Cun merasa
Rekrutmen PPSU di Jakarta Dibuka Hari Ini, Cek Syarat dan Tahapannya
MEGAPOLITAN Jun 23, 2025Lirik Sholawat Waqtu Sahar, Lengkap dengan Terjemahan
SISI LAIN Jan 29, 2024Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025
Comments 0